Finch

Tips dan Cara Beternak Owl Finch (Bicheno Finch)

Burung Finch - Owl finch atau dikenal juga dengan nama Bicheno finch/Poephila bichenovi adalah burung mungil nan lucu yang patut kita masukkan dalam koleksi penangkaran kita. Owl finch merupakan burung finch asli dari Australia dan habitatnya menempati wilayah hutan, semak belukar dan area padang rumput. Mereka biasanya terbang secara dalam kelompok besar sekitar 40 ekor dalam setiap kelompoknya dan oleh sebab itu burung ini merupakan burung penjelajah yang aktif.
Owl finch di Indonesia masih sangat jarang yang memelihara dan menangkarnya. Mungkin itu dikarenakan sulitnya mendapatkan burung ini meskipun harus diimpor dari negara asalnya. Tidak seperti zebra finch atau Gould Amadine yang lebih mudah untuk kita temukan di pasar burung maupun di peternak lokal. Owl finch masih sulit jarang dan sepertinya ini merupakan peluang besar bagi penghobi finch maupun para breeder burung untuk  mencoba mengembangbiakan burung lucu dan imut ini.

Makanan Utama Owl finch
Sebagaimana burung finch. Owl finch juga memakan biji bijian sebagai makanan utama mereka. Dialam liar mereka memakan segala bijian seperti biji dari rerumputan yang telah kering, biji gandum, dan serangga kecil. Apabila kita berniat memeliharanya maka sebagai makanannya sediakan millet putih, millet merah/jewawut, canary seed dsb. Perlu juga kita memberikanya eggfood, sayuran kankung, kecambah, dan jagung sebagai tambahan nutrisi mereka. Sediakan juga tulang sotong dan asinan (grit) sebagai sumber kalsium mereka.

Menangkarkan Owl Finch
Owl finch dapat ditangkarkan baik di kandang baterei maupun umbaran (Aviary). Perlu diketahui bahwa Owl finch membutuhkan tempat yang nyaman apabila kita ingin mengembangbiakan-nya. Mereka memiliki karakter seperti zebra finch yang tidak suka terhadap gangguan burung lain. Bahkan seringkali bertengkar sesama owl finch bila terjadi ketidakcocokan.
Owl finch sudah bisa dikatakan siap breeding saat usianya menginjak 6 bulan. Namun akan lebih baiknya bila usianya 9 bulan lebih karena organ reproduksinya dapat dipastikan telah matang. Tahap penjodohan dapat kita pilih dari pasangan yang sudah jelas jenis kelaminnya (jantan dan betina). 
Soal sexing jenis kelamin ini untuk owl finch lumayan agak sulit sebab Owl finch termasuk burung monoformik. Yaitu antara jantan dan betina secara fisiknya serupa sehingga sulit dibedakan. Namun bagi yang sudah ahli dan sering berinteraksi dengan owl finch maka hal itu bukanlah sebuah masalah lagi untuk membedakan antara burung jantan dan betina. Biasanya mereka mengamati corak lengkung yang ada didadanya dimana burung jantan memiliki corak lengkung lebih tebal dan warna muka serta dadanya juga lebih putih daripada burung betina. Namun ini masih belum bisa menjadi patokan yang benar-benar konsisten. Metode yang paling valid adalah mengamati dari suaranya. Burung jantan memiliki kemampuan variasi saat berkicau sedangkan burung betina tidak.
Owl finch biasanya lebih suka bentuk sarang anyaman rotan daripada glodok kayu. Sebagai bahan sarang perlu juga disediakan rumput kering atau sabut kelapa yang halus. Bilamana terpantau mereka sudah sering masuk membawa unjal dan membangun sarang maka artinya kita tinggal menunggu waktunya saja mereka bertelur. Biasanya burung betina akan bertelur antara 3 hingga 6 butir telur. Sang induk akan segera mengerami telurnya sesaat setelah dia mengeluarkan telur yang ke-3. Pengeraman berlangsung sekitar 14 hari hingga 21hari. Setelah menetas maka induknya akan selalu menjaganya hingga mereka benar-benar aman untuk ditinggal. Anakan Owl finch setelah tumbuh bulu pertama motif bulunya hampir sama dengan burung dewasa meskipun mereka masih kecil(belum pernah mabung). Si burung kecil ini akan meninggalkan sarang mereka saat usianya menginjak 3 minggu dan akan lepas loloh dari induknya setelah berusia sekitar 35 hari. Biasanya sang induk akan berubah sifatnya menjadi agresif bilamana akan bertelur lagi.
Owl finch merupakan burung finch yang cukup baik merawat anaknya. Namun ada juga yang suka menelantarkan anaknya bahkan membuangnya. Maka dari itu perlu juga kita menyiasatinya dengan mempersiapkan baby foster seperti zebra finch  maupun emprit jepang. [Red. Burung Finch:01/2018.]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama